Ekspresia
Beranda Kesehatan 5 Tips Mengatur Asupan Makan Selama Menjalani Pengobatan Stroke

5 Tips Mengatur Asupan Makan Selama Menjalani Pengobatan Stroke

Hasil pengobatan stroke tak hanya bergantung pada jenis terapi yang pasien jalani. Makanan yang Anda konsumsi turut berdampak pada kualitas kesehatan.

Apalagi sejumlah studi melaporkan bahwa pengaturan diet yang sesuai dapat menekan risiko serangan stroke.

Aturan Makan bagi Pasien Stroke

Dokter biasanya menyarankan pasien menghindari beberapa jenis makanan sementara waktu. Kemudian, untuk mempercepat proses pemulihan, ada baiknya Anda mengikuti saran-saran berikut:

1. Kurangi makanan tinggi garam

Konsumsi garam berlebih tak hanya berisiko membuat stroke kambuh, melainkan juga mengundang serangan jantung. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan asupan natrium harian yang disantap tak boleh melampaui 230 mg atau 1.800 mg kalau punya riwayat hipertensi.

Jenis makanan tinggi garam umumnya dijumpai pada makanan kemasan. Anda dapat mengganti sumber natrium sesuai anjuran ahli gizi terpercaya.

2. Perhatikan porsi harian yang disarankan

Pasien yang sulit mengendalikan porsi makan rentan mengalami gangguan selama menjalani pengobatan. Maka dari itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli lain. Pemeriksaan dan diagnosis yang diterapkan akan membantu dalam menentukan porsi harian.

Khusus untuk stroke, porsi harian yang disarankan akan ditakar sesuai asupan kalor yang Anda perlukan. Dokter juga bakal memperhatikan jenis terapi yang sedang dijalani.

3. Konsumsi sumber lemak sehat dan baik

Lemak jenuh tinggi termasuk faktor yang kerap memicu naiknya LDL (kolesterol jahat) yang lantas meningkatkan risiko stroke. Untuk itu pula dokter melarang Anda menyantap sumber makanan tinggi lemak seperti kulit ayam, gajih dalam daging, gorengan, serta jeroan.

Kendati demikian, Anda dapat menggantinya dengan sumber lemak tak jenuh. Beberapa makanan yang masuk ke dalam kategori ini adalah alpukat, kacang-kacangan, dan alpukat.

4. Jadikan biji-bijian sebagai camilan

Anda yang gemar ngemil dapat mempertimbangkan biji-bijian sebagai kudapan sehat. Beberapa jenisnya seperti quinoa dan rami termasuk yang sering direkomendasikan bagi pasien stroke. Hal ini disebabkan biji-bijian tersebut mengandung lemak omega-3 jenis asam alfa-linoleat alias ALA).

ALA, menurut sejumlah studi, dapat mendongkrak faktor neurotropik. Sementara quinoa memiliki asam amino untuk membentuk protein yang bertugas memperbaiki sel rusak.

4. Pilih makanan yang mempromosikan BDNF

Brain-Derived Neurotrophic Factor atau BDNF merupakan jenis protein yang mampu merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru hingga menunjang koneksi saraf dalam otak. Proses ini nantinya akan membantu otak memulihkan diri selepas mengalami cedera (neuroplastisitas) seperti stroke.

Beberapa buah mempunyai kandungan yang dapat mempromosikan BDNF. Salah duanya adalah blueberry dan delima yang juga dapat mendukung fungsi kognitif.

Jika Anda merasa beberapa makanan malah memperburuk pengobatan stroke, segera hubungi dokter yang bersangkutan. Langkah yang tepat diharapkan akan mencegah potensi kambuh yang membahayakan.

Bagikan:

Iklan