Ekspresia
Beranda Kesehatan Wajah Punya Banyak Tahi Lalat, Berbahayakah?

Wajah Punya Banyak Tahi Lalat, Berbahayakah?

Dari manakah asal tahi lalat? Menurut para dokter kulit dan kelamin, tahi lalat berasal dari pengelompokkan sel-sel melanosit, yaitu sel penghasil zat warna kulit. Semakin banyak jumlah sel melanosit yang berkumpul di satu titik, maka akan semakin banyak juga tahi lalat terbentuk di permukaan kulit wajah. Lalu, apakah punya banyak tahi lalat merupakan hal yang membahayakan?

Sebelum membahas itu, ketahui dulu beberapa penyebab umum tahi lalat di permukaan kulit wajah, yuk!

1. Faktor genetik

Ternyata, orang yang memiliki orang tua dengan banyak tahi lalat berpotensi mempunyai banyak tahi lalat juga. Hal ini mungkin terjadi karena orang tua dan anak berbagi faktor genetik yang sama.

Selain genetik keturunan, orang dengan kulit berwarna terang juga cenderung memiliki nevus pigmentosus atau “bintik cokelat” sejak lahir. Bintik-bintik ini mungkin akan membesar atau bertambah jumlahnya hingga orang tersebut berusia 25 tahun.

2. Paparan sinar matahari

Saat kulit terpapar sinar matahari, sel melanosit akan memproduksi lebih banyak melanin (pigmen) dan menghasilkan warna cokelat pada kulit. Itulah kenapa orang yang tinggal di wilayah tropis memiliki kulit cenderung gelap serta lebih berpotensi punya banyak tahi lalat dibandingkan dengan mereka yang jarang terkena paparan sinar matahari secara langsung.

3. Konsumsi atau pemakaian obat-obatan tertentu

Kemunculan tahi lalat di permukaan wajah seseorang juga mungkin disebabkan oleh konsumsi obat-obatan hormonal, antibiotik, atau antidepresan. Mengutip dari laman Hello Sehat, obat-obatan semacam ini menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Alhasil, melanosit akan memproduksi lebih banyak melanin yang menghasilkan tahi lalat.

4. Faktor hormonal

Penyebab kemunculan tahi lalat lainnya adalah faktor hormonal. Kondisi ini paling sering terjadi pada perempuan, terutama selama masa kehamilan atau menjelang menopause. Perubahan hormon karena kehamilan atau juga menopause ini menyebabkan kemunculan bercak-bercak tahi lalat.

Apakah banyak tahi lalat berbahaya?

Berdasarkan penjelasan penyebab kemunculan tahi lalat di atas, dapat disimpulkan bahwa tahi lalat secara umum tidak membahayakan. Punya banyak tahi lalat juga bukan suatu hal yang mengancam kesehatan atau jiwa.

Namun, ada kondisi tahi lalat yang perlu kamu pahami: jika tahi lalat baru muncul di atas usia 25 tahun dan diikuti dengan gejala seperti tahi lalat gatal, berdarah, mengeluarkan cairan, atau nyeri—tandanya kamu perlu melakukan konsultasi bersama dokter kulit dan kelamin. Sebab, kondisi ini mungkin merupakan gejala dari melanoma atau kanker kulit, yang tentunya membutuhkan penanganan khusus dari dokter spesialis kulit dan kelamin.

Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Iklan