Ekspresia
Beranda Info Menarik “Lawan” Serangan Fajar Mulai dari Diri Sendiri

“Lawan” Serangan Fajar Mulai dari Diri Sendiri

source: www.infopublik.id

Menjelang pesta politik, ada beberapa hal yang harus diwaspadai salah satunya adalah serangan fajar. Apa itu serangan fajar? Dikutip dari Kompas.com, serangan fajar adalah istilah yang biasa digunakan untuk politik uang yang dapat terjadi dalam pemilihan umum (pemilu) maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada). Hal ini disebut juga sebagai politik uang atau jual beli suara dan merupakan kerawanan pelanggaran yang biasanya terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan berlangsung.

Politik uang atau yang bisa disebut dengan vote buying ini bukan merupakan hal yang baru dalam pelaksanaan Pilkada maupun pemilu. Pada masa tenang kampanye hingga waktu pemungutan suara merupakan saat yang rawan yang bisa menjadi celah terjadinya politik uang tersebut. Serangan fajar terjadi biasanya terjadi menjelang waktu pencoblosan, biasanya ada pihak yang akan membagikan uang dan memiliki tujuan untuk memengaruhi masyarakat untuk memilih salah satu dari kandidat tertentu agar bisa dimenangkan.

Lalu bagaimana cara atau modus politik uang ini dilakukan? Modus yang biasanya dilancarkan adalah dilakukan pada beberapa hari sebelum pelaksanaan pemilihan atau ketika pagi buta pada hari pencoblosan dilakukan, dari sinilah nama “serangan fajar” berasal. Yang menjadi incaran dari kecurangan ini adalah kalangan menengah ke bawah, yang biasanya mudah diiming-imingi dengan pemberian uang, sembako, sarung, pakaian, sampai pulsa hingga data internet.

Berdasarkan Pasal 515 dan Pasal 523 ayat 1-3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Pasal 187 A Ayat 1 dan 2 UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada bahwa bentuk serangan fajar tidak terbatas pada uang. Praktik dahulu kala ketika serangan fajar adalah uang prabayar, artinya uang akan diberikan kepada pemilih sebelum pencoblosan. Namun hal ini dianggap kurang efektif, karena tim sukses tidak bisa memberikan bukti, apakah suara yang diberikan kepada pemilih akan diberikan kepada yang bersangkutan. Sehingga, pada praktiknya kini lebih dikenal dengan uang pasca bayar, di mana pemilih akan dibayar setelah memberikan suara kepada yang bersangkutan.

Dampak Menerima Serangan Fajar

Beberapa dampak yang bisa dirasakan apabila ikut serta melakukan kecurangan ini sebagai calon pemberi suara adalah :

  1. Akan merasa dirugikan selama masa jabatan sekurang-kurangnya lima tahun oleh pemberi serangan fajar, karena kemungkinan janji-janji manis politik belum tentu bisa dipenuhi apabila si pemberi politik uang. Karena pada akhirnya hanya memikirkan diri sendiri atau kelompoknya.
  2. Dikhawatirkan akan memberikan peluang untuk korupsi bagi pihak pemberi karena akan melakukan berbagai cara untuk mengembalikan modal ketika kampanye salah satunya adalah ketika politik uang ini.

Menghindari Kecurangan Serangan Fajar

Bagaimana cara memberantas kecurangan ini? Hal yang bisa dilakukan untuk memberantas praktik seperti ini adalah dimulai dari diri sendiri, dengan beberapa cara berikut:

  1. Sebisa mungkin tidak tergiur dengan iming-iming yang ditawarkan oleh pihak tertentu.
  2. Selain itu, mulailah mengenali profil dari calon pasangan kandidat, mulai dari latar belakang, sampai visi dan misi. Apakah sesuai dengan visi dan misi dari pribadi diri sendiri.
  3. Tidak goyah dengan pilihan calon kandidat yang sudah ditentukan dari awal.
  4. Terapkan prinsip jujur dan adil pada diri sendiri yang sesuai pada prinsip Pemilu.

Nah, setelah mengetahui dampak buruk serta cara untuk menghindarinya, diharapkan kita dapat terbebas dari praktik tersebut. Yuk, kita mulai memberikan hak suara dari diri sendiri kepada calon pemimpin yang memang berhak mendapatkan suara dan menjalankan amanat dari rakyat.

Jangan lupa juga, bekali diri dengan informasi mengenai kecurangan dan korupsi yang mungkin terjadi serta cara untuk mencegahnya melalui situs Pusat Edukasi Antikorupsi atau ACLC KPK. Semoga bisa membantu!

Bagikan:

Iklan